Semoga dapat melengkapi catatan kalian..
A. Pendahuluan
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi
koordinasi dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut
adalah indra.
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar
rangsangan. Bagian tersebut adalah sel - sel saraf (neuron) yang
membentuk sistem saraf. Sel - sel saraf ini ada yang berfungsi membawa
rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot
dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan
ketiga komponen tersebut dapat kita buat skema sederhana seperti
berikut.Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya dalam sistem koordinasi. Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf dan indra tersebut.
B. Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:- Pengendalian kerja alat - alat tubuh agar bekerja serasi.
- Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
- Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan
fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan
dan juga komponen terkecil yaitu sel.
1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh komponen - komponen terkecil yaitu sel -
sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan
impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu
badan sel, dendrit dan neurit (akson). Lihat Gambar 3.1
a. Badan Sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam
sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi
untuk membawa rangsangan.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran
sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan
ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan
sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran
sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit
berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain.
Neurit di bungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri
atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk
isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron
satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi
membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu
neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat
Gambar 3.2). Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut
neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls
dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya. Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron Sensorik
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor
(indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron Konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
2. Jalan yang Dilalui Impuls
Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau
atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau
berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam
ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh
dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra)
disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.
Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut.
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon (lihat Gambar 3.4). Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.
Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang. Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan berikut.
3. Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel - sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang
dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf
pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas
serabut - serabut saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari
susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema sistem saraf
manusia berikut.
4. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis
selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut
duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut
arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan
serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan.
Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis.
Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga
bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang
otak. 1) Otak Besar (cerebrum)
Otak besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak. Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan - badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut - serabut saraf.Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
2) Otak Kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi dua lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan bagian dalam berwarna putih. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot - otot ketika kita bergerak.3) Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:- pusat pengendali pernapasan,
- menyempitkan pembuluh darah,
- mengatur denyut jantung,
- mengatur suhu tubuh.
b. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang
belakang, mulai dari ruas - ruas tulang leher sampai ruas tulang
pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga di bungkus oleh selaput
meninges. Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu - kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak mengandung akson (neurit) yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung neuron motorik.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
- menghantarkan impuls dari dan ke otak,
- memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
5. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf dari dan ke
pusat susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf
dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf Otak (saraf cranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan
melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini
berjumlah 12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telinga, hidung,
lidah dan kulit. Kedua belas pasang urat saraf otak tersebut secara
ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut. Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:
- saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
- saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
- saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:- Ruas - ruas tulang leher : 8 pasang
- Ruas - ruas tulang punggung : 12 pasang
- Ruas - ruas tulang pinggang : 5 pasang
- Ruas - ruas tulang kelangkang : 5 pasang
- Ruas - ruas tulang ekor : 1 pasang
6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang
bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem
saraf autonom mengendalikan kegiatan organ - organ dalam seperti otot
perut, pembuluh darah, jantung dan alat - alat reproduksi. Menurut
fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
- Ruas tulang belakang : 3 pasang
- Ruas tulang punggung : 11 pasang
- Ruas tulang pinggang : 4 pasang
- Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
- Ruas tulang ekor : 3 pasang
Perhatikan perbandingan pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik pada Gambar 3.9.
C. Sistem Indra
Di bagian awal pokok bahasan ini sudah di singgung bahwa indra
berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi sebagai
penerima rangsangan yaitu:- Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).
- Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
- Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
- Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
- Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor) dan suhu (temperatur).
- Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
- Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
- Saraf - saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
- Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di
dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang - tulang
tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh:- Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
- Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
- Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
- Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:
a. Lapisan Sklera atau Selaput Putih
Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan ini berwarna
putih sehingga sering disebut lapisan putih mata. Di bagian depan
lapisan ini membentuk kornea yang bening, untuk menerima cahaya masuk ke
dalam mata. Kornea ini selalu basah oleh air mata yang dihasilkan oleh
kelenjar air mata.
b. Lapisan Koroid atau Selaput Hitam
Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah bola mata.
Bagian ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk
menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian
depan mata, koroid membentuk iris. Iris ini mengandung pigmen hitam,
biru, hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di
bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan celah (bukaan), untuk
mengatur intensitas cahaya yang masuk mata. Di belakang iris terdapat
lensa mata berbentuk cembung di kedua sisi yang diikat oleh ligamen
suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa menyebabkan mata
berakomodasi. Lihat Gambar 3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa
mata.
c. Retina atau Selaput Pelangi
Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat
bagian yang paling peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning (fovea).
Selain itu pada retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat keluarnya
saraf mata. Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta sel - sel batang
(sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya tidak berwarna dan
untuk melihat pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada retina
juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut (sel konus) yang berfungsi
menerima rangsang cahaya kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak
terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis). Jadi bila ingin
melihat suatu benda dengan jelas, maka bayangan harus jatuh di bagian
ini. Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa - apa.
Suatu benda dapat di lihat oleh mata, bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang kita lihat.
Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan terlihat.
2. Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan
keseimbangan. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga
luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas:- Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
- Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
- Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga Tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:- Tulang - tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang
kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam.
Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya
paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya
adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi.
Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat
dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.
- Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan
telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka
saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran
ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga
tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
c. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:- Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang
terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong
merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang
sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/
bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan
tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
- Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak (lihat Gambar 3.13).
- Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirkularis), yaitu
tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang lain
membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan
(menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan
sakulus.
- Gelombang bunyi diterima daun telinga.
- Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
- Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
- Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang. pendengaran (osikel).
- Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
- Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
- Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak
keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan
tekanan di luar.
Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
- Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
- Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
3. Hidung
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus melihatnya. Sel - sel reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini memiliki ukuran sekitar 250 mm2. Sel - sel reseptor ini mempunyai rambut - rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. Dari sel - sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju pusat pembau di otak.Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel - sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
4. Lidah
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat
yang dapat dikecap adalah zat - zat kimia berupa larutan. Pada saat kita
mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara
rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra
pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput
lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut,
permukaan lidah terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah
kalian di cermin, maka akan tampak tonjolan - tonjolan kecil di
permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis
papila yang ada di permukaan lidah yaitu:- Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
- Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
- Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini
merupakan papila terbanyak. Papila inilebih banyak berfungsi sebagai
perasa sentuhan daripada pengecap.
- Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
- Peranan reseptor - reseptor pencium, suhu dan sentuhan.
5. Kulit
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra
perasa dan peraba. Reseptor - reseptor yang terdapat pada kulit adalah:- Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak reseptor peraba.
- Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
- Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
- Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
- Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa sakit/
nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk
keselamatan tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, saraf
ini cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.