Ilmu berasal dari bahasa Arab: ‘alima, ya’ lamu, ‘ilman, yang berarti mengerti, memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science , dari bahasa Latin scintia (pengetahuan) scire (mengetahui). Sinonim yang paling dekat dengan bahasa Yunani adalah episteme.
Jadi pengertian ilmu yang terdapat dalam bahasa Indonesia adalah
pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan
gejala-gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
- Mohammmad Hatta, mendefenisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut bangunannya dari dalam.
- Harsojo, guru besar antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah:
- Merupakan akumulasi pengetahuan yang disistimatiskan.
- Suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluuruh dunia empiris , yaitu dunia yang terikat oleh factor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh panca indra manusia
- Suatu cara menganaalisis yang mengizinkan pada ahli untuk menyatakan suatu proporsi dalam bentuk: “jika…, maka…”.
- Ciri dan sifat dari ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan
konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian
kegiatan ilmiah. Ilmu pengetahuan lahir dari suatu rangkaian aktivitas
akal manusia yang disusun secara sistematis. Semua yang dinamakan ilmu
pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat
dan ciri ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode,
sistematis, universal, objektif, analitis, dan verifikatif. Berikut ini
identifikasi dari sifat dan ciri dari ilmu pengetahuan atau ilmu yang
dihasilkan oleh manusia.
Beberapa ciri utama ilmu menurut terminologi, antara lain adalah
- Ilmu adalah sebagin pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistimatis, dapat diukur, dan dibuktikan.
- Berbeda dengan pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan suatu putusan tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena itu, koherensi sistematik adalah hakikat ilmu.
- Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing penalaran perorangan sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang sepenuhnya dimantapkan.
- Berkaitan dengan konsep ilmu (pengetahuan ilmiah) adalah ide bahwa metode-metode dan hasil-hasil yang terbukti pada dasrnya harus terbuka kepada semua pencari ilmu.
- Ciri hakiki dari ilmu ialah metodologi.
- Kesatuan setiap ilmu bersumber di dalam kesatuan objeknya yang memuat perbedaan antara objek material dan objek formalnya dari segi teori skolastiknya.
Sedangkan sifat dari biologi sebagai ilmu sebagai berikut:
- Memiliki Objek Kajian, Suatu ilmu harus memiliki objek kajian. Contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya. Sedangkan Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup.
- Memiliki metode
Metode artinya pengetahuan itu diperoleh dengan menggunakan cara-cara tertentu yang teratur dan terkontrol. Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan, tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun. - Bersifat Sistematis
Sistimatis artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan, saling berkaitan, saling menjelaskan, sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Contohnya dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang akan kita pelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Sehingga ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang. - Bersifat Universal
berlakuk umum artinya pengetahuan ilmiah itu tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh seorang atau oleh beberapa orang saja, tetapi semua orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Contohnya dalam biologi pada reproduksi seksual selalu dimulai dengan adanya pertemuan antara sperma dan sel telur. Anda pikirkan, apakah hal itu berlaku untuk semua jenis makhluk hidup? Jika benar, berarti ilmu itu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum. - Bersifat Objektif
Objektif artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya, kesesuaian itu dapat dibuktikan dengan pengindraan atas dasar empiris (pengalaman). Bagaimana jika ilmu bersifat tidak objektif? Dapatkah ilmu itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia? Sebuah ilmu harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi. Saat ini, ilmu biologi sudah mengalami perkembangan yang luar biasa. Telah disebutkan di awal materi bahwa pada saat terjadi peristiwa bom Bali, untuk mengungkap identitas pelaku peledakan bom tidak bisa dilakukan dengan menggunakan sidik jari karena tubuh pelaku peledakan bom juga ikut hancur.Untuk mengetahui identitas pelaku hanya dapat digunakan satu cara, yaitu dengan menggunakan tes DNA yang berasal dari serpihan tubuh pelaku peledakan yang kemudian dicocokkan dengan DNA orang tuanya. - Bersifat Analitis
Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, maka Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun, dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut. - Bersifat Verifikatif
Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.- Karasteristik biologi sebagai ilmu
Ilmu pengetahuan berkembang karena
hakikat manusia yang serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan
tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang
lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi yang
memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun
karakteristik biologi sebagai ilmu yaitu:
- Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata) - Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
- Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.
- Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.
- Komponen biologi sebagai ilmu
Biologi merupakan cabang sains yang
mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari
melalui proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan
menggunakan proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Dalam
mempelajari sains terdiri dari 3 komponen yaitu :
Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki untuk berlaku obbyektif dan jujur saat mengumpulkan dan menganalisa data.
Proses ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan kompleks
yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses ilmiah dapat
dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1) Ketrampilan proses sains dasar, meliputi:
- Mengobservasi, Mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera. Dalam biologi hasil observasi seringkali dibuat dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan (missal bagan siklus hidup kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik (misal grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
- Menggolongkan, Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan
- Menafsirkan, Memberikan arti sesuatu fenomena/kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
- Mempraktikkan/meramalkan, Memperkirakan kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku. Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan pada data yang telah terjadi; kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
- Mengajukan pertanyaan, Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut jawaban yang diperoleh dengan proses.
2) Ketrampilan proses sains terpadu, yang terdiri dari:
a. Mengidentifikasi variabel
b. Menyusun tabel data
c. Menyusun grafik
d. Mendeskripsikan hubungan antar variabel
e. Perolehan data dan pemrosesan data
f. Menganalisia penyelidikan
g. Merumuskan hipotesis
h. Mendefinisikan variabel secara operasional
i. Melakukan eksperimen
3) Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah meliputi:
Merumuskan masalah
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
- Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
- Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
- Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang
merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2
macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
- Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
- Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa
itu perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen
melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Taraf perlakuan
b. Pengendalian faktor lain
c. Ulangan
d. Pengukuran
Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan
yaitu hipotesis diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen)
atau ditolak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet
Dampak mempelajari biologi sebagai ilmu
Perkembangan yang semakin pesat ini ,
sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula. Hal ini dilakukan
dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk
menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti
manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya, sehingga biologi
sebagai ilmu sangat berperanan penting bagi kehidupan manusia untuk
mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai lingkungan
kehidupan kita, baik secara timbal balik maupun secara langsung tentang
semua aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam
kehidupan kita memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak
positif atau manfaatnya yaitu (1) Manusia sadar terhadap hidup dan
kehidupan dalam lingkungan, (2) Diciptakan bibit unggul yang ramah
lingkungan, (3) pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan yaitu (1) Mengeksploitasi SDA
dengan sembarangan, (2) Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan
yang akan berdampak pada biodeversitas, (3) Penggunaan senjata biologi
yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun abiotik.
Tulisan ini disusun oleh Asrija