1). perbedaan materi penyusun membran inti
2). perbedaan jenis lipid penyusun membran plasma
3). perbedaan materi penyusun dinding sel
4). ada tidaknya protein ribosom dan RNA polimerase
Pernyataan di atas yang menjadi ciri pembeda antara Archaebacteria dan Bacteria adalah….
A. 1 dan 3
B. 2 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1 dan4
E. 4 saja
Pembahasan:
Archaebacteria dan Bacteria memiliki perbedaan ciri sebagai berikut:
1). Lipid membran pada Archaebacteria tersusun dari hidrokarbon bercabang, sedangkan pada Bacteria hidrokarbon tak bercabang.
2). Dinding sel pada Bacteria mengandung peptidoglikan, sedangkan pada Archaebacteria tidak.
3). Protein ribosom dan RNA polimerase pada Archaebacteria sama dengan eukariota, sedangkan pada Bacteria berbeda dengan eukariota.
4). Beberapa gen Archaebacteria memiliki intron, sedangkan Bacteria tidak.
Jawab: B
2. Bakteri yang mampu membentuk senyawa organik dari zat-zat anorganik dengan menggunakan energi kimia disebut bakteri ….
A. fotoautotrof
B. patogen
C. kemoautotrof
D. aerob
E. anaerob
Pembahasan:
Bakteri yang mampu membentuk (mensintesis) senyawa organik dari zat anorganik dengan menggunakan energi kimia disebut bakteri kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof mampu melakukan proses kemosintesis. Kemosintesis merupakan proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia. Proses ini tidak memerlukan klorofil dan cahaya. Bakteri kemoautotrof akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang dihasilkan digunakan untuk asimilasi karbon. Dengan demikian, bakteri kemoautotrof ini dapat mensintesis makanannya sendiri dengan sumber energi hasil reaksi kimia.
Contoh bakteri kemoautotrof adalah bakteri nitrit (Nitrosomonas dan Nitrosococcus), bakteri nitrat (Nitrobacter), dan bakteri belerang (Beggiatoa alba).
Pada bakteri nitrit dan nitrat terjadi reaksi kimia sebagai berikut:
Jawab: C 3. Cyanobacteria (ganggang hijaubiru) mempunyai peranan sebagai vegetasi perintis karena dapat ….
A. mengikat N2 dari udara
B. membuka kehidupan bagi makhluk hidup lain
C. bersimbiosis dengan tanaman tingkat tinggi
D. membentuk endapan jika mati
E. hidup di tempat basah dan di air
Pembahasan:
Cyanobacteria (ganggang hijaubiru) berperan sebagai vegetasi perintis (pionir) yang memberikan kemungkinan hidup bagi organisme lain di tempat yang sulit untuk dijadikan tempat hidup. Hal ini karena ganggang hijau-biru mampu hidup di tempat organisme lain tidak bisa hidup, seperti batu-batuan, sumber air panas dengan suhu mencapai 85°C, dan di perairan yang tercemar. Ganggang ini mempunyai toleransi yang besar terhadap faktor-faktor lingkungan tersebut.
Sebagai contoh, setelah terjadi letusan gunung berapi semua organisme di tempat itu musnah. Tumbuhan pertama yang hidup pada tempat itu adalah vegetasi perintis, yaitu lumut kerak dan ganggang hijau-biru, yang akan melapukkan batuan sehingga terbentuk tanah. Apabila hujan, tanah akan mengikat air sehingga dapat ditumbuhi lumut. Beberapa tahun kemudian, tumbuh semak-semak atau pohon. Dengan demikian, ganggang hijau-biru berperan sebagai vegetasi perintis karena dapat membuka kehidupan bagi makhluk hidup lainnya.
Jawab: B
4. Bakteri nitrifikasi tumbuh subur di tanah yang ….
A. gembur dan penuh bahan organik
B. liat dan penuh bahan organik
C. gembur dan penuh bahan anorganik
D. liat dan penuh bahan anorganik
E. liat dan gembur penuh bahan anorganik
Pnnbahasan:
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri yang membantu proses pembentukan senyawa nitrat dalam tanah. Bakteri nitrifikasi merupakan bakteri aerob, yaitu membutuhkan oksigen untuk hidupnya.
Oksigen ini akan digunakan oleh bakteri nitrifikasi untuk mengoksidasi senyawa amonia dan asam nitrit. Energi hasil oksidasi tersebut akan dimanfaatkan untuk asimilasi karbon. Dengan demikian, bakteri ini bersifat kemoautotrof.
Tanah yang kaya akan oksigen uumnya adalah tanah yang gembur sebab ikatan molekul-molekul tanahnya lebih renggang daripada tanah yang liat. Maka bakteri nitrifikasi hidup dengan subur pada tanah yang gembur dan penuh bahan anorganik.
Jawab: C
5. Proses berikut ini merupakan cara mengawetkan makanan agar tidak mudah busuk akibat bakteri kecuali ….
A. pasteurisasi
B. diberi garam (diasinkan)
C. dibekukan
D. diberi air
E. dikeringkan
Pembahasan:
Makanan mudah rusak (busuk) akibat terkontaminasi bakteri. Bakteri ini umumnya hanya hidup dalam kisaran kondisi yang tidak ekstrem. Beberapa cara dapat dilakukan agar bahan makanan tidak dijadikan tempat hidup bakteri, sehingga makanan dapat awet.
Makanan dapat diawetkan misalnya dengan diberi garam (ikan asin), diberi gula (dodol), diberi asam (acar), dikeringkan (kerupuk), dibekukan (daging beku, dimasukkan freezer), dipanaskan (susu, pemanasan pada suhu 70°C selama 15 menit yang dikenal sebagai pasteurisasi), dikalengkan dan diberi bahan pengawet asam benzoat (ikan sarden, kornet).
Jawab: D